Selasa, 17 November 2015

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menulis Judul

Dalam suatu karya tulis, baik karya tulis ilmiah maupun karya tulis fiksi pasti di dalamnya terdapat suatu judul. Judul merupakan sebuah nama yang menyiratkan isi suatu karya tulis. Dalam suatu karya tulis, judul berperan sebagai kepala karangan. Judul hanya terdiri dari beberapa kata saja, namun sependek apapun suatu judul keberadaannya tetaplah mutlak bagi suatu karya tulis.

Mengingat pentingnya suatu judul bagi keberadaan suatu karya tulis, maka tak mengherankan bila penulisan judul ini harus diperhatikan dengan lebih mendetail. Sebab, judul menjadi wakil dari keseluruhan isi suatu karya tulis sehingga penulisannya dibutuhkan suatu teknis yang handal demi terciptanya suatu karya tulis yang menarik dan berkualitas.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menulis judul karya tulis:


Perhatikan Penggunaan Huruf Kapital

Dalam penulisan judul, penggunaan huruf kapital merupakan suatu hal yang sangat penting sebab hal tersebut secara spontan melukiskan kualitas tulisan. Huruf kapital digunakan untuk menulis di awal judul dan tiap kata pada judul kecuali untuk kata-kata yang bersifat partikel, misalnya di, ke, dan, dari, yang, dan sebagainya. Kata-kata yang bersifat partikel hanya boleh ditulis dengan huruf kapital apabila terletak di awal judul.

Contoh penggunaan huruf kapital yang tepat :
  1. Teknik Pengelolahan Tanah yang Efektif
  2. Belajar Membaca dan Menulis
  3. Dari Pulau Sabang ke Pulau Merauke

Cermati Penggunaan Kata Ulang

Penggunaan kata ulang dalam suatu judul pun sangat perlu untuk diperhatikan. Kata ulang dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • Kata Ulang Sempurna, yaitu kata ulang yang pengulangannya sama serta penulisannya menggunakan huruf kapital semua. Contoh: Undang-Undang, Hal-Hal,  Murid-Murid, dan sebagainya.
  • Kata Ulang Berubah Bunyi, yaitu kata ulang yang kata pengulangannya telah berubah bunyi dan penulisannya tidak perlu menggunakan huruf kapital untuk kata pengulangannya. Cukup kata depan saja yang menggunakan huruf kapital. Contoh : Sayur-mayur, Kacau-balau, Pernak-pernik, dan sebagainya.
  • Kata Ulang Berimbuhan, yaitu kata ulang yang salah satu unsurnya menggunakan imbuhan. Sama seperti penulisan kata ulang berubah bunyi, penulisan huruf cukup satu saja. Contoh: Kejar-mengejar, Berkali-kali, Pukul-memukul, dan sebagainya.
Selain poin-poin di atas, dalam penulisan judul yang berkaitan dengan pengulangan kata juga harus diperhatikan penggunaan kata jamak. Kata jamak merupakan kata ulang yang dimaksudkan untuk menyatakan sesuatu yang berjumlah banyak. Jika suatu judul sudah menggunakan bentuk jamak, maka kata jamak ini tidak perlu digunakan lagi. Contoh penggunaan kata jamak yang tidak tepat :
  • 10 Hal-Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Tidur
  • 20 Ciri-Ciri Penderita Diabetes
 Contoh penggunaan kata ulang yang tepat :
  1. Penerapan Undang-Undang Mengenai Larangan Merokok
  2. Berburu Pernak-pernik Khas Borobudur
  3. 10 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Tidur
  4. 20 Ciri Penderita Diabetes
Berhati-hati Dalam Menggunakan Tanda Baca

Sebenarnya tanda baca jarang digunakan dalam penulisan judul. Apalagi penggunaan tanda titik merupakan suatu hal yang haram dibubuhkan pada suatu judul. Namun, ada juga judul yang berupa tanda tanya, maka jangan lupa untuk memberikan tanda tanya pada judul tersebut.
Contoh :
  1. Apa Itu Bahagia?
  2. Bagaimana Cara Sukses dalam Menjalankan Bisnis Online?

Menulis judul merupakan keterampilan tersendiri yang harus dimiliki oleh setiap penulis mengingat pentingnya suatu judul bagi sebuah karangaan. Maka jangan sampai penulisan judul melenceng dari aturan-aturan di atas, sebab suatu judul akan menggambarkan secara eksplisit kualitas sebuah karangan. Selain itu judul merupakan senjata utama dalam menarik minat baca para pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar