Rabu, 18 November 2015

Penulisan dan Penggunaan Partikel -kah, -lah, -tah, pun serta per

Partikel atau kata tugas merupakan suatu kata atau frasa yang ada kaitannya dengan suatu kata dan tidak dapat berdiri sendiri. Penggunaan partikel sendiri adalah dengan cara melekatkannya kepada kata yang tidak dapat berdiri sendiri tersebut. Partikel atau kata tugas tersebut dibagi menjadi 5 kelompok, salah satunya adalah Partikel Penegas.

Partikel Penegas merupakan kata yang tidak dapat berubah bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya serta mempertegas makna kata yang diikutinya. Contoh: -kah, -lah, -tah, pun.

1. Partikel -kah

Partikel -kah ini digunakan untuk mempertegas kata yang digunakan dalam suatu kalimat pertanyaan. Penulisannya adalah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh:
  • Apakah kamu sudah sembuh?
  • Berapakah harga baju ini?
  • Bolehkah aku membaca buku ini?
  • Bagaimanakah kamu mengatasi semua masalahmu?

2. Partikel -lah

Partikel -lah ini digunakan untuk mempertegas kata yang digunakan dalam suatu kalimat pernyataan, saran mau pun seruan . Penulisannya adalah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh:
  • Biarlah aku selesaikan sendiri pekerjaanku ini.
  • Buanglah sampah pada tempatnya!
  • Minumlah obat ini tiga kali sehari.
Selain itu, partikel -lah juga berfungsi sebagai penghalus kalimat. Misalnya saja pada kalimat "Cuci semua pakaian ini sampai bersih!" kesannya terlalu kasar untuk dibaca, maka bila ditambahkan partikel -lah akan menjadi "Cucilah semua pakaian ini sampai bersih." sehingga kesan kalimatnya akan terlihat lebih halus.


3. Partikel -tah

Partikel -tah ini digunakan untuk mempertegas kata yang digunakan dalam suatu kalimat pertanyaan. Penulisannya adalah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Partikel -tah dahulunya sering digunakan dalam karya sastra lama. Kini partikel ini sudah jarang dipakai sebab hanya dianggap sebagai sebuah retorika semata, dimana pertanyaan yang di dalamnya terdapat partikel -tah ini dianggap tidak memerlukan jawaban. Hanya ada tiga partikel -tah yang sering digunakan, yaitu apatah, manatah, dan siapatah.

Contoh:
  • Apatah yang harus kulakukan jika masalahnya serumit ini?
  • Manatah ada yang dapat mengobati luka hatiku ini?
  • Siapatah orang yang sudah membuat kacau isi hatiku ini?

4. Partikel pun

Partikel pun digunakan untuk menegaskan suatu kalimat pernyataan. Namun, pada partikel ini penulisannya terpisah dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh:
  • Pada akhirnya aku pun mengerti bahwa kau bukanlah yang terbaik bagiku.
  • Mereka pun tertawa setelah melihat adegan film di televisi.
  • Orang-orang jenius pun tak dapat mengerjakan soal ini, apalagi kamu.
Namun demikian, ada pengecualian pada beberapa kata partikel pun yang penulisannya serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Hal tersebut dikarenakan kata tersebut lazim dianggap padu untuk menjadi suatu kesatuan kata. Kata-kata tersebut adalah adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, dan walaupun.

Contoh:
  • Meskipun malam telah larut, ia tetap belajar dan tak menghiraukan peringatan ibunya.
  • Sekalipun nilainya jelek, gadis kecil itu tetap tidak berputus asa dalam belajar.
  • Bagaimanapun juga rinduku padamu ini tetap menyesakkan.

5. Partikel per

Partikel per mempunyai arti "demi", "tiap", "mulai". Partikel ini digunakan untuk menjelaskan suatu kalimat yang terdapat pernyataan mengenai satuan jumlah maupun satuan waktu. Pada partikel ini penulisannya terpisah dengan kata yang mengikutinya .

Contoh:
  • Harga beras mengalami kenaikan sebesar Rp 500,00 per liter.
  • Para penumpang memasuki pintu masuk kapal satu per satu.
  • Biaya pendidikan akan mengalami kenaikan per 1 Agustus mendatang.

1 komentar: